Banyuasin – Dunia peternakan di Sumatera Selatan memasuki babak baru, Gubernur H Herman Deru menyerahkan sertifikat NKV, GFP dan Bebas Residu Antibiotik kepada pengusaha peternak ayam petelur di Banyuasin. Acara berlangsung di CV Agro Jovin Farm Kecamatan Sembawa, Kamis (11/9/25).
Herman Deru menegaskan, sertifikat ini akan menjadi “Paspor Dagang” bagi produk telur dari Sumsel. Dengan pengakuan resmi, peternak akan lebih percaya diri dalam memperluas pasar hingga ke luar provinsi. “Ini bukan sekadar kertas. Sertifikat ini menambah nilai jual produk dan meningkatkan kepercayaan pembeli,” kata Gubernur.
Ia menjelaskan, pemerintah tidak hanya mendorong peningkatan produksi, tetapi juga menjamin kualitas produk yang bisa bersaing di pasar. “Kita ingin produk dari Sumsel bukan hanya melimpah, tapi juga terbaik,” tambahnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Ruzuan Effendi mengatakan, Banyuasin menyumbang produksi telur terbesar di provinsi ini. Data menunjukkan, Sumsel surplus 250 ton telur per bulan. “Dari 70 peternak, baru 17 yang sudah mendapat NKV. Dalam waktu dekat seluruhnya akan tersertifikasi,” ujarnya.
Wakil Bupati Banyuasin Neta Indian optimistis bahwa sertifikasi ini menjadi peluang besar bagi peternak. Ia menyebut, 64 pengusaha telur di Sumbawa dan Talang Kelapa sudah ikut serta.“Setiap bulan kami hasilkan 400 ton telur. Sebagian besar disuplai ke kabupaten lain di Sumsel, bahkan sampai Jawa Barat,” jelasnya.