Sekayu – Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang, bagian dari Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 1, kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Dalam ajang Asia Pacific Quality Organization (APQO) melalui program Awards for Contributing to Excellence (ACE) 2025 yang digelar di Beijing International Convention Center (BICC) pada 14–16 Oktober 2025, PHE Jambi Merang berhasil meraih predikat tertinggi 4-Stars Award serta penghargaan Best Impact on Productivity.
Ajang APQO menjadi forum bergengsi bagi berbagai organisasi di kawasan Asia-Pasifik untuk berbagi praktik terbaik dalam peningkatan kinerja, inovasi, dan produktivitas. Pengakuan tersebut diraih berkat penerapan inovasi berbasis teknologi, yaitu metode GASPOL (Gas Plant Performance Test to Optimum Limit), yang dikembangkan tim PC Prove Energy PHE Jambi Merang sebagai solusi cerdas untuk menjawab tantangan peningkatan permintaan gas dan kondensat dari pembeli (buyer), sekaligus mendukung ketahanan energi nasional.
“Melalui kolaborasi dan semangat para Perwira di lapangan, kami memastikan setiap langkah inovasi membawa dampak positif bagi keberlanjutan operasi dan ketahanan energi nasional,” ujar Field Manager PHE Jambi Merang R. Satrio Mursabdo pada kesempatan terpisah.
Tim PC Prove Energy dibentuk untuk menjawab tantangan operasional di lapangan, di mana beberapa fasilitas pengolahan gas utama berpotensi mengalami bottleneck, atau titik hambatan yang dapat memperlambat proses produksi dan mengganggu pemenuhan suplai. Untuk mengatasinya, tim mengembangkan metode simulasi teknik terintegrasi yang mampu memetakan hambatan produksi secara presisi serta mengoptimalkan kinerja fasilitas agar bekerja pada batas performa terbaiknya.
Hasil analisis metode GASPOL menjadi dasar penyusunan rekomendasi teknis bagi optimalisasi operasi plant. Rekomendasi tersebut kemudian diterapkan bersamaan dengan kegiatan Turn Around (TAR) dan dilanjutkan dengan Plant Performance Test. Setelah penerapan GASPOL, produksi gas meningkat dari 116 MMSCFD menjadi 132 MMSCFD, sementara produksi kondensat naik dari 4.900 BCPD menjadi 5.400 BCPD, capaian tertinggi sejak Wilayah Kerja Jambi Merang mulai beroperasi pada 2011.
Satrio menegaskan, keberhasilan ini bukan hanya tentang peningkatan produksi, tetapi juga mengenai penerapan inovasi yang aman, efisien, dan patuh regulasi. Menjadi bukti nyata komitmen perusahaan dalam menjaga keandalan operasi di tengah tantangan industri migas yang semakin kompleks
“Setiap inovasi kami lahir dari proses panjang yang terukur. Prinsip keselamatan, efisiensi, dan kepatuhan terhadap regulasi selalu menjadi fondasi utama dalam setiap langkah kami,” imbuhnya.
PHE Jambi Merang terus memperkuat komitmen terhadap inovasi berkelanjutan berbasis teknologi untuk menghadirkan operasi yang aman dan andal. Melalui Kolaborasi-Harmonis dari para Perwira yang Kompeten, metode GASPOL menjadi baseline pengembangan produksi dimana rencana produksi PHE Jambi Merang tahun 2026 akan meningkat menjadi 155 MMSCFD. Ke depan, metode GASPOL akan terus menjadi acuan dalam pengembangan sistem operasi dan efisiensi produksi, sekaligus memperkuat kontribusi PHE Jambi Merang terhadap kinerja Subholding Upstream Pertamina dan ketahanan energi nasional. (ril)






