MCP – Penanaman Jagung Serentak Satu Juta Hektar guna mendukung swasembada pangan Tahun 2025 secara serentak di seluruh Polda se-Indonesia.
Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Andi Rian R Djajadi bersama PJ Gubernur Sumsel diwakili Sekda Edward Chandra, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Muhammad Naudi Nurdika beserta Forkompimda Sumsel dan Forkompimda Kabupaten Ogan Ilir bersama laksanakan tanam jagung.
Kapolda menuturkan kegiatan ini dilaksanakan serentak di seluruh 17 kabupaten dan kota di Sumatera Selatan, Selasa (21/1).
“Ini gerakan seluruh Indonesia. Kalau di Sumatera Selatan dipusatkan di Ogan Ilir,” kata Kapolda Sumsel saat menanam jagung di kelurahan Indralaya Indah kecamatan Indralaya kabupaten Ogan Ilir.
Secara keseluruhan, lahan garapan pertanian jagung di seluruh Ogan Ilir mencapai 400 hektar dan seluas 10 hektar dengan bibit jagung Pioneer F1.
“Kalau total keseluruhan di Sumsel yang melakukan penanaman jagung hari ini di lahan total seluas 761 hektar,” jelas Alumni Akpol 91
Dalam melaksanakan program ketahanan pangan, Polri bekerjasama dengan pemerintah daerah.
Selain memanfaatkan lahan produktif, Polri bersama warga juga memanfaatkan lahan perkebunan yang sudah ada tanaman.
“Itu namanya tumpang sari. Penanaman dua jenis atau lebih tanaman di area sama dalam waktu bersamaan. Karakteristik tanah juga diperhatikan,” jelas Kapolda.
Untuk menggarap 1 hektar lahan jagung mulai proses penanamam hingga panen memerlukan dana sebesar Rp 17 juta.
Dengan hasil pertanian yang melimpah, Kapolda ingin off taker atau pengumpul hasil produksi dapat bekerjasama dengan baik.
“Dan Polri prinsipnya siap mendukung program ketahanan pangan,”tutupnya
Acara dilanjutkan Vicon bersama gugus ketahanan pangan dari lokasi Provinsi Jawa Barat yakni menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman MP Sudaryono, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Pranowo, Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo.
Sementara itu Kapolri menyampaikan bahwa Polri telah memasuki kuartal pertama pelaksanaan program ini dengan target penanaman 300 ribu hektare lahan jagung.
“Harapan kami, hingga kuartal keempat nanti, target satu juta hektare lahan jagung benar-benar bisa tercapai, ” ujar Jenderal Listyo.
Kapolri juga menyoroti inovasi yang dilakukan para petani di beberapa wilayah, termasuk Jawa Timur yang berhasil meningkatkan hasil panen jagung untuk benih dengan produktivitas mencapai 18-20 ton per hektare, jauh di atas rata-rata nasional sebesar 5 ton per hektare.
Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi jagung, tetapi juga bertujuan mendukung ekosistem pangan lokal.
Jagung yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pakan ternak seperti ayam, bebek dan hewan lainnya, sehingga menciptakan siklus ekonomi yang saling mendukung di pedesaan.
Kapolri menambahkan, beberapa wilayah seperti Kalimantan Barat bahkan telah memulai pembangunan pabrik untuk menyerap hasil panen jagung dari petani.
Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan perputaran ekonomi di tingkat desa, dari yang semula Rp1 Miliar per tahun menjadi Rp 8 Miliar hingga Rp 10 Miliar.
“Program ini tidak hanya menumbuhkan ekonomi desa tetapi juga selaras dengan arahan Bapak Presiden untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan, ” lanjutnya.
Kapolri juga memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran Polri yang telah bekerja sama dengan kelompok tani dan masyarakat setempat untuk mewujudkan program ini.
“Kami terus mendorong kreativitas dan inovasi di setiap daerah agar program ini dapat berjalan maksimal. Selamat bekerja untuk seluruh jajaran, mari kita optimalkan program penanaman jagung ini, ” tutupnya. (Ril)