Palembang, [mcpnews] Wacana kenaikan tarif Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Musi oktober 2023 mendatang menuai pro dan kontra. Adanya keluhan masyarakat atas profesional kerja petugas salah satunya.
Sebagai contoh. Pemasangan pipa jaringan air dengan membobok jalan umum sering meninggalkan lubang beberapa hari setelahnya.
foto lubang bekas galian pemasangan jaringan air bersih
Andi Wijaya Adani Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Musi “Itu pihak koperasi yang mengerjakan, nanti akan kita tegur. Silahkan laporkan atau hubungi Call Center” jelasnya.
Andi juga menjelaskan usai menghadiri acara FOCUS GROUP DISCUSSION ” SOSIALISASI PENYESUAIAN TARIF PERUMDA TIRTA MISI” di Grand Inna Hotel Palembang bahwa kenaikan tarif air rata rata lima belas persen nantinya. Kamis (14/9).
Atas wacana kenaikan tarif tersebut tokoh masyatakat juga aktivis Samsudin Djoesman Ketua Badan Peneliti Aset Negara (BPAN) Aliansi Indonesia Sumsel angkat bicara. Apa hubungannya kenaikan tarif dengan minta dukungan aktivis. Jelas tetap saya tidak setuju walaupun aktivis dikumpulkan disini agar setuju atas wacana tersebut.
“Kondisi masyarakat saat ini bayak yang susah, selain dugaan adanya penyimpangan, kinerja pihak Perumda Tirta Musi juga belum maksimal” Ujarnya kecewa.
Berbeda, Tokoh pemuda juga aktivis Yan Hariranto atau Yan Coga berpendapat “Saya setuju sejak tahun lalu atas kenaikan tarif tersebut. Memang banyak hal yang harus di evaluasi” Jelasnya.
Reporter : Asnaini Khamsin