Sanggar Seni Sedulang Setudung Raih Tiga Champion Di Malaysia

Foto bersama Aminudin Kadisdikbud, Pj Ketua TP PKK Adhitya Triana Aprliani dan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Marisa Utami Erwin

Banyuasin, mcpnews.id

Malaysia – Sanggar Kebudayaan Seni Sedulang Sedutung kembali mengharumkan nama kabupaten Banyuasin dengan meraih Tiga Champion pada ajang bergengsi Perak International Folklore Festival 2024.

Bangga karena menjadi salah satu perwakilan dari provinsi Sumatera Selatan pada perwakilan Indonesia dalam ajang internasional bergengsi yang diadakan di Malaysia.

Penjabat Ketua TP PKK Adhitya Triana Aprliani bersama Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Marisa Utami Erwin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banyuasin Aminudin mengikuti acara yang digelar di SMJK Ave Maria Convent IPOH Jalan Chung Thye Phin 30250 IPOH Perak. Rabu (23/10).

Festival di Malaysia ini menjadi kesempatan yang berharga untuk menampilkan kekayaan budaya di Bumi Sedulang Setudung di kancah dunia.

Dengan persiapan yang matang sanggar naungan milik Raden Gunawan akan membawakan tarian dan musik tradisional yaitu tari munai serapah dan tari betangas yang menampilkan ciri khas budaya Indonesia yang penuh dengan sarat dan makna.

Adhitya Trinia mengucapkan terima kasih kepada panitia atas kehormatan yang telah diberikan kepada Sanggar Sedulang Setudung untuk mewakili Banyuasin.

Bagi kami ini adalah kesempatan emas untuk memperkenalkan budaya Indonesia khususnya Melayu Banyuasin dipanggung internasional.

Seperti yang kita ketahui budaya melayu memiliki akar yang kuat diberbagai wilayah baik di Indonesia maupun Malaysia, kehadiran kami disini bukan hanya untuk menampilkan seni tetapi juga untuk menguatkan ikatan persaudaraan antara puak Melayu di Banyuasin dan Perak.

“Melalui festival ini, kami berharap dapat memperkenalkan lebih luas keindahan dan keunikan budaya Melayu Banyuasin, sekaligus semakin mendekatkan hubungan budaya dan persaudaraan, ” ujar Adhitya.

Sebagai dinas yang menaungi, Aminudin menyampaikan rasa bangganya yang bercampur kaget. Tidak menyangka sanggar binaan menjadi juara di ajang Internasional.” Semoga ini menjadi pemacu semangat bagi dunia pendidikan khususnya di kabupaten Banyuasin,” tukasnya

Sambung Aminudin bahwa seni dan budaya adalah jembatan yang dapat menyatukan kita semua dalam mempererat silaturahmi serta memperkut persaudaraan dan membuka kesempatan bagi generasi muda. (as)