Sekolah Bingung Biayai Kegiatan dan Pelatih Eskul
Prihatin – Sumbangan Komite di SMAN 9 Palembang disepakati di stop. Keputusan tersebut diambil setelah Pengurus Komite dan SMAN 9 Palembang melaksanakan rapat bersama, Kamis ((16/10/25).
Rapat berlangsung sengit dan terjadi sampai Dua sesi, ini membuktikan bahwa keputusan yang diambil bukanlah keputusan yang ringan.
Semua berawal dari sikap kritis siswa dan orang tuanya secara berlebihan yang tidak membangun. Bahkan tudingan negatif tentang Komite sekolah sudah melekat dipikiran mereka.
Kini, Ketua Komite H Jamak Udin dan pengurus bersepakat untuk menyetop semua sumbangan walau dengan rasa berat hati, ”Apa boleh buat, semoga orang tua siswa tetap mendukung anaknya berprestasi tanpa Komite,” serunya sedih.
Diperjelas oleh Sekretaris Komite Asnaini Khamsin, bahwa Permendiknas Nomor 75 tentang Komite sekolah mesti dipertegas.” Kecuali ada permintaan dan sikap resmi dari wali siswa. Baru kita akan pikirkan lagi,” jelasnya.
Dia menambahkan, mau bagaimana lagi. Sampai saat ini belum ada pengurus Komite dan wali siswa yang mampu membantu untuk mendapatkan CSR dari perusahaan sekitar. “Pemkab salah satu Kabupaten saja sulit mendapatkannya. Apalagi kita !,” ujar Asnaini.
Kepala SMAN 9 Palembang Hamdani menyerahkan semua keputusan kepada Komite sekolah. Sebelumnya, dia memberikan gambaran dalam Satu minggu sekolah mendapatkan minimal Dua penghargaan prestasi.
“Jelas, bantuan dana untuk 24 Ekstrakulikuler , gaji OB, petugas keamanan dan guru bantu dan lainnya, serta kegiatan yang tidak ditanggung Dana BOS jadi terancam,” ujar Hamdani menyayangkan.
Bahkan Syamsul Pengawas Disdik Sumsel sempat menyarankan agar sumbangan tetap dilakukan,”Kasihan anak-anak yang produktif Pak,” ujarnya berharap.