Dapur MBG Bikin Orang Tua Siswa SDN 6 Banyuasin III Khawatir

Jangan Abaikan Mutu

Pangkalan Balai – Dapur penyedia Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 6 Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin antar makanan kepagian. Situasi ini telah menimbulkan rasa khawatir dari orang tua siswa.

Keresahan muncul mengingat peristiwa keracunan massal di Cipongkor kabupaten Bandung Barat Jawa Barat yang terjadi pada September 2025 lalu, dimana puluhan siswa mengalami mual dan muntah setelah mengonsumsi makanan program MBG.

Dan dikutip dari media Detiknews.com, Uji hasil Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat menyebut penyebabnya adalah karena bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus. Penyebab utama kontaminasi adalah rentang waktu penyiapan hingga penyajian makanan yang terlalu lama.

Ketakutan orang tua siswa bukannya tanpa alasan, makanan yang dibiarkan terlalu lama dikemas berpotensi menurunnya kualitas dan bahkan berpotensi menimbulkan resiko keracunan makanan.

Muncul rasa kekhawatiran akan kualitas dan keamanan makanan yang dikonsumsi anak-anak. Berharap pelaksana program MBG dapat menyesuaikan waktu distribusi makanan agar lebih mendekati jam istirahat siswa.

“Kami mendukung programnya karena baik untuk anak-anak, tapi kalau makanannya datang Jam 7 pagi itu terlalu lama. Kita tidak mau makanan yang tidak fresh untuk anak-anak,” seru Okta wali murid, Selasa (7/10/25).

Kepala SDN 6 Banyuasin III Siti Hadiah membenarkan bahwa MBG tersebut diantar sekitar Pukul 07.00 pagi. “Kadang kurirnya mengantar Jam 7.30 dan terkadang Jam 7 tepat,” ungkapnya, Rabu (8/10/25).

Dapur penyedia MBG boleh cari untung dan kejar target, tetapi jangan sampai abaikan mutu makanan dan kesehatan anak-anak.